MALIQ & D'Essentials - Dadidu di Dada - translation of the lyrics into German

Dadidu di Dada - Maliq translation in German




Dadidu di Dada
Dadidu di Dada
Jatuh lagi ke angan, kesekian kalinya
Stürze wieder in Träume, zum x-ten Mal
Sudah kuduga-duga
Habe es schon kommen sehen
Terbang tinggi ke awan, lalu hanyut tenggelam
Fliege hoch zu Wolken, treibe dann davon
Sudah kuduga juga
Hatte es geahnt, mein Schatz
Berulang-ulang kubilang tahan dulu 'tuk terbawa perasaan
Immer wieder sag ich: Halte stand, lass dich nicht von Gefühlen tragen
Terlalu dalam
Es wird zu intensiv
Rasa romansa kita resah terasa indah
Unsere Romanze - unruhig und doch schön
Bagaimana, oh
Wie soll ich nur, oh
Tentang kita yang merasa tak pernah bisa biasa
Dass wir niemals Normalität finden könnten
Mengapa, oh, mengapa jatuh lagi hatinya?
Warum, oh, warum verliebt sich ihr Herz schon wieder?
Bagaimana caranya? Oh, bagaimana semestinya?
Welchen Weg soll ich wählen? Wie soll ich jetzt handeln?
Tentang kita yang menggila, tak pernah butuh logika
Wir verlieren den Verstand, Logik bleibt außen vor
Mengapa, oh, mengapa semakin indah jadinya?
Warum, oh, warum wird es schöner Tag für Tag?
Rasa, uh-uh
Dieses Gefühl, uh-uh
Dari hati ke hati, mulai bilang sayang
Von Herz zu Herz. Ein zaghaftes "Ich liebe dich"
Yang ini tak terduga (aw!)
Das kam unerwartet (aw!)
Semakin rindu jadinya
Die Sehnsucht wächst ins Unermessliche
Tak kuduga-duga dadidu di dada
Hätt ich nie gedacht, dieses Herzklopfen hier
Tak kuduga-duga dadidu di dada
Hätt nie gedacht, dadidu di dada
Oh, berulang-ulang kubilang tahan dulu 'tuk terbawa perasaan
Oh, immer wieder sag ich: Halte stand, lass dich nicht übermannen
Terlalu dalam
Es wird zu intensiv
Rasa romansa kita resah terasa indah
Unsere Romanze - unruhig und doch schön
Bagaimana, oh
Wie soll ich nur, oh
Tentang kita yang merasa tak pernah bisa biasa
Dass wir niemals Normalität finden könnten
Mengapa, oh, mengapa jatuh lagi hatinya?
Warum, oh, warum verliebt sich ihr Herz schon wieder?
Bagaimana caranya? Oh, bagaimana semestinya?
Welchen Weg soll ich wählen? Wie soll ich jetzt handeln?
Tentang kita yang menggila, tak pernah butuh logika
Wir verlieren den Verstand, Logik bleibt außen vor
Mengapa, oh, mengapa semakin indah jadinya?
Warum, oh, warum wird es schöner Tag für Tag?
Rasa, uh-uh
Dieses Gefühl, uh-uh
Berharap, terus terang, kita selalu tenang
Ehrlich gesagt, hoff ich auf ruhige Stunden
Gimana pun esok hari
Was auch morgen kommen mag
Oh, sesekali lepas kendali, suka-suka hati
Oh, manchmal die Kontrolle verlieren, einfach frei sein
Denganmu (denganmu, denganmu)
Mit dir (mit dir, mit dir)
Tentang kita yang merasa tak pernah bisa-
Dass wir niemals Normalität finden könn-
Tentang kita yang merasa tak pernah bisa biasa
Dass wir niemals Normalität finden könnten
Oh, mengapa, oh, mengapa jatuh lagi hatinya?
Oh, warum, oh, warum verliebt sich ihr Herz?
Oh, bagaimana caranya? Oh, bagaimana semestinya?
Oh, welchen Weg wählen? Wie jetzt handeln?
Tentang kita yang menggila, tak pernah butuh logika
Wir verlieren den Verstand, Logik bleibt außen vor
Mengapa, oh, mengapa semakin indah jadinya?
Warum, oh, warum wird es schöner Tag für Tag?
Rasa, uh-uh
Dieses Gefühl, uh-uh
(Tentang kita yang merasa) mengapa?
(Dass wir niemals Normalität) Warum?
(Tak pernah bisa biasa) mengapa?
(Finden könnten) Warum?
(Mengapa, oh, mengapa jatuh lagi hatinya?) Mengapa?
(Warum verliebt sich ihr Herz?) Warum?
(Bagaimana caranya?) Mengapa?
(Welchen Weg wählen?) Warum?
(Oh, bagaimana semestinya?) Mengapa? Mengapa?
(Oh, wie jetzt handeln?) Warum? Warum?
(Tentang kita yang menggila) tentang kita yang merasa
(Wir verlieren den Verstand) dass wir niemals Normalität
(Tak pernah butuh logika)
(Logik bleibt außen vor)
Mengapa, oh, mengapa (semakin indah jadinya?)
Warum, oh warum (wird es schöner Tag für Tag?)
Rasa
Gefühl





Writer(s): Arya Aditya Ramadhya, Dendy Sukarno, Ilman Ibrahim Isa, Ksatria Graha St, Ksatria Wicaksana, Rivani Indriya


Attention! Feel free to leave feedback.