paroles de chanson Dongeng Sebelum Tidur - Iwan Fals
Jika
sepasang
monyet
tidur
Jadi
buyut
moyangku
Jika
buyut
moyangku
tidur
Jadi
kakek
dan
nenekku
Jika
kakek
dan
nenek
tidur
Jadi
ayah
dan
ibu
Dan
jika
ayah
dan
ibu
tidur
Jadi
sebiji
kepala
yaitu
kepalaku
Sedangkan
waktu
aku
yang
tidur
Nggak
jadi
apa-apa
Yang
jadi
cuma
beberapa
pasang
kecoak
Di
kolong
tempat
tidurku
Dan
seribu
armada
kutu
Di
atas
sprai
belang-bentong
kasurku
Walaupun
mereka
itu
kecoak
dan
kutu
Tetapi
mereka
tetap
darah
dagingku
Maka
dari
itu
saya
minta
dengan
amat
sangat
Anakku
yang
paling
tua
Bernama
kecoak
Idih
Amin
Lahir
di
Cengkareng
Ey,
badannya
kerempeng
Matanya
sedikit
jereng
Kalau
berjalan
seperti
gareng
Anakku
Idih
Amin
orang
kaya
Di
Cengkareng
senang
pakai
mobil
mentereng
Banyak
yang
tahu
mobil
Si
Amin
itu
mobil
curian
Tapi
maklum,
Si
Amin
kebal
kerangkeng
Aku
benci,
aku
benci
sama
Si
Amin
Habis
Si
Amin
suka
nempeleng
Tapi
cuma
berani
sama
tukang
kacang
goreng
Itu
dulu
sejuta
tahun
yang
lalu
Kini
cerita
anakku
yang
nomor
dua
Perempuan,
lho!
Cantik,
molek,
manja,
seksi
Lahir
di
Madura
sekolah
di
Kerawang
Minum
jamunya
wah
jangan
ditanya
Dari
jamu
galian
singset
sari
rapet
Sampai
jamu
terlambat
datang
bulan
Tak
pernah
ketinggalan
Putriku
cantik,
putriku
molek
Putriku
pandai
memasak
Dari
bistik,
sepageti,
panggang
ayam
Capcai
goreng,
udang
rebus
Sampai
rendang
jengkol
Dia
bisa
Tapi
mengapa
belum
juga
datang
lamaran?
Oh
ya,
hampir
saya
lupa
Putriku
mempunyai
dua
kekurangan
Yang
mungkin
itu
sebabnya
Putriku
vakum
dalam
dunia
percintaan
Putriku
memang
anggun
Tapi
sayang
kepala
putriku
sebesar
bola
kasti
Itu
satu
dan
yang
kedua
Putriku
tidak
boleh
kena
air
Ayo,
kenapa?
(Gua
tahu
dia
alergi)
bukan!
(Kutu
air)
bukan!
(Ambeien)
bukan,
ambeien
masa
kena
air
Ayan
Nananananana...
Anakku
yang
paling
bontot
Pemain
sepak
bola
Pernah
dikirim
berguru
Atau
dikirim
tamasya
ke
Brazilia
Enam
bulan
di
sana
Begitu
pulang
kok
keok
Eh,
kalah
semua
Attention! N'hésitez pas à laisser des commentaires.